(Ekosistem gurun pasir)
Disusun oleh:
Tri Asih
TARBIYAH/T.IPA-BIOLOGI-C/V
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
SYEKH NURJATI CIREBON
2014/2015
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Inti
permasalahan lingkungan hidup adalah hubungan mahluk hidup, khususnya manusia,
dengan lingkungan hidupnya. Ilmu tentang hubungan timbal balik mahluk hidup di
sebut ekologi. Oleh karena itu permasalahan lingkungan hidup pada hakekatnya
adalah permasalahan ekologi.
Istilah
ekologi pertama kali digunakan oleh Haeckel seorang ahli ilmu hayat (1860).
Istilah ini berasal dari bahasa yunani yaitu oikos yang berarti rumah dan logos
yang berarti ilmu. Karena itu secara harfiah ekologi berarti ilmu tentang mahluk
hidupdalam rumahnya atau dapat diartikan sebagai ilmu tentang rumah tangga
mahluk hidup. (Soemarwoto: 2004)
Ekosistem
merupakan tingkat organisasi yang lebih tinggi dari komonitas, atau merupakan
kesatuan dari suatu komunitas dengan lingkunganya dimana terjadi antar hubungan.
Ada bermacam-macam jenis ekosistem, Dimulai dari ekosistem air, darat, maupun
buatan diantaranya yaitu ekosistem laut, pantai, sungai, hutan, mangrupe,
gunung dan lain lain. Salah satu ekosistem darat adalah ekosistem Padang Pasir atau
yang biasa disebut gurun.( Irwan D:1996 ).
Gurun itu sendiri merupakan suatu
daerah dimana curah hujannya sangat kecil yaitu kurang dari 250mm/tahun, suhu
sangat tinggi di siang hari dan sangat rendah di malam hari, dan kelembapan
udara rendah. Padahal tidak semua gurun panas, ada juga gurun yang sangat
dingin pada musim dingin sampai 12° C yaitu Gurun Gobi di wilayah Asia.
Gurun merupakan daerah yang
mempunyai ciri suhu udara yang panas di siang hari, tanah yang gersang dan
tandus karena tidak dapat menampung air, evaporasi (penguapan) tinggi dan lebih
cepat daripada presipitasi (hujan) karenanya curah hujan di gurun sangat rendah, perbedaan suhu antara malam dan
siang hari sangat signifikan (siang 45’0 C malam 0’0 C). (Fastrans.
2013: Bioma).
Karenanya pemakalah akan mencoba
menjabarkan lebih lanjut mengenai gurun di mulai dari karakteristik atau
ciri-ciri contoh (jenis-jenis gurun), identifikasi flora dan fauna, pola
interaksi sistem, manfaat, kerusakan, dampak, serta solusi penanganannya.
B. Rumusan Masalah
1.
Apa pengertian dan
karakteristik gurun ?
2.
Bagaimana posisi
geografis gurun ?
3.
Sebutkan macam-macam
gurun ?
4.
Bagaimana identifikasi
flora dan fauna ?
5.
Bagaimanakah pola
interaksi ekosistem gurun ?
6.
Apa penyebab
kerusakan yang terjadi pada gurun ?
7.
Bagaimanan cara penanggulangan
kerusakan pada ekosistem gurun ?
8.
Apa sajakah manfaat
gurun ?
C. Tujuan
1.
Untuk mengetahui
pengertian dan karakteristik gurun
2.
Untuk mengetahui
posisi geografis gurun
3.
Untuk mengetahui
macam-macam gurun
4.
Untuk mengetahui
identifikasi flora dan fauna
5.
Untuk mengetahui
pola interaksi ekosistem gurun
6.
Untuk mengetahui
penyebab kerusakan yang terjadi pada gurun
7.
Untuk mengetahui
penanggulangan kerusakan pada ekosistem gurun
8.
Untuk mengetahui
manfaat gurun
BAB II
ISI
A. Pengertian Gurun
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), gurun
diartikan sebagai padang luas yg tandus, atau padang pasir. Dalam pengertian
lain juga disebutkan gurun yaitu suatu daerah dimana curah hujannya sangat
kecil yaitu kurang dari 250mm/tahun,sifat udaranya kering dan hampir tidak ada
tumbuh- tumbuhan yang hidup.Gurun disebut juga daratan kering.
B. Karakteristik dan Ciri-ciri Gurun
Ekosistem
gurun adalah hubungan timbal balik yang saling berkaitan antara makhluk hidup
dengan lingkungannya berupa daerah yang luas, tandus dan kering dengan curuh
hujan yang sangat sedikit. Berdasarkan pengertian tersebut dapat diketahui
bahwa ekosistem gurun pasir memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
1.
Didominasi
oleh bebatuan dan pasir. Batunya berupa batu karang dan pasirnya membentuk
bukit
2.
Sangat
jarang ditumbuhi dengan tumbuhan.
3.
Tingkat
penguapan jauh lebih tinggi daripada jumlah hujan
4.
Jumlah hujan
tahunan kurang dari 250mm.
5.
Iklim di
gurun cenderung ekstrim. Jika panas maka akan menyengat dan saat dingin
menggigil.
6. Temperatur yang dapat melebihi 55 derajat Celcius
Sedangkan ciri atau karakteristik dari ekosistem gurun
dapat juga dilihat dari posisi geografisnya, iklim, curah hujan dan cuacanya
yaitu :
a.
Ciri-ciri posisi geografis
Dilihat dari
letak geografisnya ekosistem gurun memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
1.
Tingkat
evaporasi (penguapan) yang lebih tinggi daripada curah hujan.
2.
Tumbuhannya
berdaun kecil seperti duri dan mempunyai akar yang panjang. (Daun yang kecil
berfungsi untuk mengurangi penguapan Akar panjang berfungsi untuk
mengambil air dari tempat yang dalam dan kemudian disimpan dalam jaringan
spons.).
3.
Dihuni oleh
hewan jenis pengerat contohnya, hamster dan gerbill.
4.
Air tanah
cenderung asin karena larutan garam dalam tanah tidak cenderung berpindah baik
karena pencucian oleh air maupun drainase.
b.
Ciri-ciri berdasarkan iklim
Iklim di gurun luar biasa ekstrim,
kalau panas sangat panas sekali dan kalau dingin luar biasa dingin. Ada
beberapa musim di Kuwait yaitu Panas (32-40°C sekitar Juni-Juli) , Panas Sekali
(41-50°C sekitar Juli–Agustus–September), Dingin (8-20°C sekitar November).
Ciri-ciri berdasarkan iklim adalah sebagai berikut :
1.
Iklim panas
dan kering sepanjang tahun.
2.
Penternakan
nomad dijalankan.
3.
Penduduk
hidup berpindah-randah untuk nencari sumber air.
4.
Hujan
tahunan kurang daripada 250mm.
5.
Suhu harian
sangat tinggi, yaitu antara 22°C hingga 32°C.
c.
Ciri-ciri
berdasarkan curah hujan
Berdasarkan
curah hujannya ekosistem gurun memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
1.
Curah hujan
sangat rendah.
2.
Kecepatan
penguapan air lebih cepat dari presipitasi.
3.
Kelembaban
udara sangat rendah.
4.
Perbedaan
suhu siang hari dengan malam hari sangat tinggi (siang dapat mencapai 45 C,
malam dapat turun sampai 0° C).
5.
Tanah sangat
tandus karena tidak mampu menyimpan air
C. Posisi
Geografis
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), gurun
diartikan sebagai padang luas yg tandus,
atau padang pasir. Dalam pengertian lain juga disebutkan gurun yaitu suatu
daerah dimana curah hujannya sangat kecil yaitu kurang dari 250mm/tahun,sifat
udaranya kering dan hampir tidak ada tumbuh- tumbuhan yang hidup.Gurun disebut
juga daratan kering.
Iklim
di gurun luar biasa ekstrim, kalau panas sangat panas sekali dan kalau dingin
luar biasa dingin. Ada beberapa musim di Kuwait yaitu Panas (32 – 40 C –
sekitar Jun-Jul) , Panas Sekali (41 – 50 C – sekitar Jul – Aug – Sep), Dingin
(8 – 20 C – sekitar Nop). Suhu
harian sangat tinggi, yaitu antara 22°C hingga 32°C.
Gurun didefinisikan dengan ketat sebagai sebuah tempat yang menerima curah
hujan kurang dari 254 mm (10 inci) setahun.
D. Proses Terjadinya Gurun
Berdasarkan
proses terjadinya, ekosistem gurun merupakan ekosistem alami yaitu ekosistem
yang terjadi secara alami tanpa campur tangan manusia. Sebagian besar gurun
terletak di kedua sisi Khatulistiwa, di daerah yang dikenal sebagai daerah
tropis.
Udara
hangat mengalir dari Khatulistiwa ke daerah Tropis, udara akan naik dan
mendingin. Saat dingin, udara melepaskan kelembabannya berupa hujan. Pada saat
mencapai daerah Tropis, udara mulai turun ke arah tanah dan memanas lagi. Udara
hangat ini menyerap semua kelembaban dari tanah di bawahnya, sehingga menjadi
kering dan terjadilah Gurun kering.
Selain
itu, kebanyakan, pembentukan permukaan gurun disebabkan oleh air. Hujan yang
turun di daerah gurun biasanya sangat deras, sehingga tanah yang kering dan
keras tidak bisa menyerap air. Air tersebut akhirnya terus mengalir deras
menuruni lereng, menjadi banjir. Air tersebut memahat lereng lembah curam yang
dikenal dengan nama “Wadis”. Batu-batuan raksasa dan batu kali hanyut dari
lembah ke dataran gurun. Batuan yang berada dipermukaan gurun terkena panas di
siang hari dan malam hari menjadi dingin. Pemanasan dan pendinginan ini lama
kelamaan akan merapuhkan batu dan akhirnya pecah menjadi pasir-pasir
E. Jenis - jenis Gurun
yang ada di Dunia
Berdasarkan
curah hujan dan tingkat kekeringannya,gurun dibagi atas:
1.
Gurun sangat kering,yaitu gurun yang selama 12 bulan hampir tidak ada
hujan.
Contohnya:gurun
Thar,India.
2.
Gurun kering, yaitu gurun yang curah hujannya kurang dari 250mm\tahun.
Contohnya: gurun Agatsya
Malai,India.
3.
Gurun setengah kering,yaitu gurun yang curah hujannya antara
250mm-500mm/tahun.
Contohnya:gurun Oregon Timur,di Amerika Serikat[1]
Contoh – Contoh Gurun
yang Ada di Dunia
Contoh gurun terbesar
yang ada di Dunia.
1. Gurun Semenanjung Arab
Gurun
Semenanjung Arab merupakan yang terluas di kawasan Asia. Tepatnya berada di
Asia Barat dengan luas area mencapai 1.000.000 mil persegi atau 2.600.00 km
persegi. Dalam areal gurun tersebut ada dua gurun yang dinamakan Gurun An-Nafud
dan Rub Al-Khali. Hampir sepanjang tahun gurun ini menjelani musim panas. Atau
bahkan bisa dibilang tak pernah mengalami musim dingin. Suhu rata-rata di
kawasan Gurun Semenanjung Arab mencapai di atas 45 derajat celcius.
Gurun
Semenanjung Arab (sumber: arabictranslationservices.org,uniknya.com)
2. Gurun
Turkestan memiliki luas 750.000 meter persegi atau 1.900.000 km persegi.
Gurun ini
membentang luas diantara Negara-negara pecahan Uni Soviet dari Turkmenistan
hingga Kirgyztan yang melipuri Kara-Kum dan Kyzylkum. Suhu di kawasan gurun ini
terkenal sangat panas hingga di atas 50 derajat celcius. Tanaman khas gurun pun
sering kali tidak bisa hidup dengan baik.
Gurun Turkestan (Sumber: wordpress.com)
3. Gurun Gobi
Gurun yang
terkenal dengan pasir bergelombang ini membentang luas di antara China bagian
utara hingga daerah perbatasan Mongolia. Dengan luas 500.000 mil persegi atau
1.300.000 km persegi gurun ini memiliki daya tarik tersendiri. Terutama bagi
industri perfilman yang kerap kali digunakan shoting film kolosal
China.
4.
Gurun Thar
Membentang
luas bagai lautan dari daratan India hingga Pakistan bagian utara. Dengan luas 230.000
mil persegi atau 600.000 km persegi memiliki karakteristik agak lain dari gurun
sejenis. Dengan tiupan cukup kencang, Gurun Thar sering kali dilanda badai
angina.
Gurun Thar (Sumber: wordpress.com)
5.
Gurun Taklamakan
Selama tujuh
bulan di kawasan Gurun Taklamakan akan didatangi musim dingan dan lima bulan
mengalami musim panas. Saat musim dingin gurun yang terletak di kawasan
Tiongkok ini sangat tidak bersahabat. Hewan di kawasan tersebut sering kali
hijrah ke daerah lainnya. Dengan luas 185 mil persegi atau 480.000 km persegi,
Gurun Taklamakan termasuk gurun terganas di dunia.
Contoh Gurun yang ada di indonesia.
Indonesia adalah negara yang terletak di garis
khatulistiwa sehingga beriklim tropis dengan curah hujan cukup tinggi. Cukup
mengejutkan, ternyata Indonesia memiliki sebuah gurun pasir. Fenomena unik ini
terdapat di dekat Pantai Parangtritis, Bantul, Yogyakarta. Warga sekitar
menyebutnya dengan daerah "Gumuk Pasir".
Gumuk Pasir merupakan fenomena alam yang terbentuk akibat
pergerakan angin. Angin membawa pasir-pasir dari material vulkanis Gunung
Merapi. Pasir ini terbang ke arah laut kemudian menyatu dengan air dan menjadi
pasir halus. Proses ribuan tahun membuat pasir-pasir halus terbentuk menjadi
bukit pasir seperti bisa dilihat kini.
Gumuk Pasir memiliki keunikan lain, salah satunya
perubahan temperatur yang ekstrem dari siang hari ke malam hari. Di siang hari,
Gumuk Pasir akan berudara sangat panas sementara sangat dingin di malam hari,
persis seperti temperatur di Gurun Sahara. Fenomena unik seperti ini hanya ada
satu-satunya di Indonesia.
Masyarakat sekitar mengira Gumuk Pasir hanyalah
fenomena alam biasa. Padahal, banyak ahli geologi dan geografi yang datang ke
Gumuk Pasir untuk meneliti fenomena tidak biasa ini. Gumuk Pasir selain menjadi
tempat wisata, kini juga menjadi pusat penelitian. Bahkan, Gumuk Pasir
rencananya akan dimasukkan ke daftar Situs Warisan Dunia UNESCO.
Contah gurun pasir dengan pemandangan terindah
Gurun Pasir yang terindah di dunia. Bukan hanya indah,
tapi juga menakjubkan. Yaitu sebagai berikut :
1. Taklamakan (Asia
Tenggara)
Gurun pasir yang dilapisi salju
|
2. Lencois
maranheses (Brazil)
Guru pasir dengan laguna yang indah.
|
|||||||||||
3. Salar de uyuni
(Bolivia)
Gurun garam, karena gurun dipenuhi dengan garam hasil kristalisasi
|
4.
Farafra (Mesir) Gurun putih
|
|||||||||||
5.
Atacama (Chile)
|
6.
Antartica Gurun terlembab dan terkering
|
|||||||||||
7.
Namib (Namibia) Satu-satunya gurun yang ada gajahnya
|
8.
Simpson desert (Australia) Gurun pasir merah
|
Daftar Nama –Nama gurun yang ada Di dunia
Afrika
Gurun Sahara – gurun panas terbesar di dunia, di Afrika Utara
Gurun Kalahari – di Afrika bagian selatan
Gurun Namib – di Afrika bagian selatan
Gurun Sahara – gurun panas terbesar di dunia, di Afrika Utara
Gurun Kalahari – di Afrika bagian selatan
Gurun Namib – di Afrika bagian selatan
Eropa
Hálendi – di Islandia
Gurun Błędów – di Polandia
Deliblatska Peščara – di Vojvodina, Serbia
Gurun Oltenia – di Oltenia
Gurun Tabernas – di Almería, Spanyol.
Gurun Accona – di Tuscany, Italia
Hálendi – di Islandia
Gurun Błędów – di Polandia
Deliblatska Peščara – di Vojvodina, Serbia
Gurun Oltenia – di Oltenia
Gurun Tabernas – di Almería, Spanyol.
Gurun Accona – di Tuscany, Italia
Asia
Gurun Gobi – di Mongolia
Gurun Taklamakan – di China
Gurun Ordos – di China
Gurun Kara Kum – di Central Asia
Gurun Kyzyl Kum – di Kazakhstan dan Uzbekistan
Gurun Thar- Gurun Cholistan – di India dan Pakistan
Gurun Dasht-e Lut – di Iran.
Gurun Dasht-e Kavir – di Iran
Gurun Gobi – di Mongolia
Gurun Taklamakan – di China
Gurun Ordos – di China
Gurun Kara Kum – di Central Asia
Gurun Kyzyl Kum – di Kazakhstan dan Uzbekistan
Gurun Thar- Gurun Cholistan – di India dan Pakistan
Gurun Dasht-e Lut – di Iran.
Gurun Dasht-e Kavir – di Iran
North
America
Gurun Basin Besar – di AS Barat
Gurun Mojave – di California Selatan, AS
Gurun Chihuahua – di AS dan Meksiko
Gurun Sonora – di AS dan Meksiko
Gurun Basin Besar – di AS Barat
Gurun Mojave – di California Selatan, AS
Gurun Chihuahua – di AS dan Meksiko
Gurun Sonora – di AS dan Meksiko
Antarktika
Antarktika – pusatnya merupakan gurun terbesar di dunia, dengan cuaca yang membekukan.
Timur Tengah
Gurun Arabia – di Semenanjung Arabia
Gurun Al-Dahna, Gurun Nefud, dll
Gurun Dasht-e Kavir – di Iran Tengah
Gurun Dasht-e Lut – padang gurun garam di Iran Tenggara
Gurun Yudea – di Israel Timur dan di Tepi Barat
Gurun Negev – di Israel Selatan
Gurun Sinai – di Semenanjung Sinai
Antarktika – pusatnya merupakan gurun terbesar di dunia, dengan cuaca yang membekukan.
Timur Tengah
Gurun Arabia – di Semenanjung Arabia
Gurun Al-Dahna, Gurun Nefud, dll
Gurun Dasht-e Kavir – di Iran Tengah
Gurun Dasht-e Lut – padang gurun garam di Iran Tenggara
Gurun Yudea – di Israel Timur dan di Tepi Barat
Gurun Negev – di Israel Selatan
Gurun Sinai – di Semenanjung Sinai
Australia
Gurun Victoria Besar – di selatan Australia Tengah
Gurun Simpson – di Australia Tengah
Gurun Strzelecki – di selatan Australia Tengah
Gurun Tanami – di Australia Utara
Gurun Barat – di bagian barat Australia
Gurun Gibson
Gurun Sandy Besar
Gurun Sandy Kecil
Gurun Rangipo – di Selandia Baru
Gurun Victoria Besar – di selatan Australia Tengah
Gurun Simpson – di Australia Tengah
Gurun Strzelecki – di selatan Australia Tengah
Gurun Tanami – di Australia Utara
Gurun Barat – di bagian barat Australia
Gurun Gibson
Gurun Sandy Besar
Gurun Sandy Kecil
Gurun Rangipo – di Selandia Baru
South
America
Gurun Patagonia – di Argentina
Gurun Monte – di Argentina
Gurun La Guajira – di Kolombia Utara dan Venezuela
Gurun Atacama – di Chile
Gurun Sechura
Gurun Patagonia – di Argentina
Gurun Monte – di Argentina
Gurun La Guajira – di Kolombia Utara dan Venezuela
Gurun Atacama – di Chile
Gurun Sechura
F.
Identifikasi Fola dan Fauna
Dalam ekosistem gurun terdapat interaksi antara
komponen abiotik dan komponen biotik :
a.
Komponen Abiotik Pada Gurun Pasir
Lingkungan
abiotik adalah komponen mati atau tak hidup, yang ikut mendukung keseimbangan
ekosistem padang pasir. Komponen abiotik ini meliputi : suhu,tanah, pasir, batu,
Cahaya matahari, Angin maupun air.
1.
Suhu
Suhu
lingkungan merupakan faktor penting dalam persebaran organisme karena
pengaruhnya pada proses biologis dan ketidakmampuan sebagian organisme untuk
mengatur suhu tubuhnya secara cepat. Suhu internal suatu organisme sesungguhnya
dipengaruhi oleh pertukaran panas dengan lingkungannya da sebagian besar
organism tidak dapat mempertahakan suhu tubuhnya lebih tinggi beberapa derajat
diatas atau dibawah suhu lingkungan, salah satu tumbuhan yang hidup pada suhu ekstrim
adalah kaktus.
2.
Batu dan
Tanah
Struktur fisik, ph dan komposisi mineral batuan serta
tanah akan membatasi persebaran tumbuhan dan hewan yang memakannya. Sehingga
menjadi salah satu penyebab timbulnya poa mengelompok pada area tertentu yang
acak pada ekosistem teristrial yang sering kita lihat.
3.
Angin
Angin memperkuat suhu lingkungan pada organisme dengan
cara meningkatkan hilangnya panas melalui penguapan dan konveksi. Angin juga
menyebabkan hilangnya air di organisme dengan cara meningkatkan laju penguapan
pada hewan dan laju transpirasi pada tumbuhan.
4.
Air
Sifat sifat air yang unik berpengaruh pada organisme
dan lingkungannya, air sangat penting bagi lingkungannya tetapi ketersediaannya
berfariasi secara dramatis diberbagai habitat.
b.
Komponen Biotik pada Gurun Pasir
Komponen
biotik pada ekosistem gurun pasir adalah sebagai berikut :
1.
Produsen
Semua
organisme berhijau daun ( berkloropil ) tergolong produsen, karena memiliki
klorofil,produsen mampu mengubah zat anorganik menjadi zat organik dengan
pertolongan cahaya. Zat organik yang diperluka adalah CO₂ dan H₂O yang akan diubah menjadi zat
organic, yaitu gula ( C ₆H₁₂O₆ ) yang selanjutnya diubah menjadi
amilium ( Pati ). Dengan proses sebagai berikut :
6CO₂ + 6H₂O
Cahaya C ₆H₁₂O₆ + 6 O₂
Klorofil
Karena mampu memproduki makana sendiri tumbuhan
sebagai produsen sehingga produsen pada ekosistem gurun pasir yaitu :
·
Kaktus
Kaktus adalah nama yang diberikan untuk anggota
tumbuhan berbunga famili Cactaceae. Kaktus dapat tumbuh pada waktu yang lama
tanpa air. Kaktus biasa ditemukan di daerah-daerah yang kering (gurun). Kata
jamak untuk kaktus adalah kakti. Kaktus memiliki akar yang panjang untuk
mencari air dan memperlebar penyerapan air dalam tanah. Air yang diserap kaktus
disimpan dalam ruang di batangnya. Kaktus juga memiliki daun yang berubah
bentuk menjadi duri sehingga dapat mengurangi penguapan air lewat daun. Oleh
sebab itu, kaktus dapat tumbuh pada waktu yang lama tanpa air.
Terdapat lebih dari 2000 jenis kaktus ada di belahan
bumi. Mereka bisa tumbuh subur di lahan tandus dan kekurangan air. Ini lah hal
unik dari kaktus. Kaktus adaptasinya tinggi. Kemudian, batang kaktus juga
dilapisis jaringan lilin yang dapat mengurangi penguapan. Jaringan ini mampu
menyimpan air dan tahan terhadap kekeringan sekalipun. Namun, yang namanya
mahluk hidup tentu saja butuh air. Kaktus tetap membutuhkan air untuk bertahan
hidup. Makanya, di gurun-gurun, kaktus memiliki akar yang sangat panjang bermeter-meter
ke dalam pusat bumi untuk mencari sumber air.
·
Flora
Lainnya
Hampir tidak ada tumbuhan tingkat tinggi yang mampu
bertahan. Tumbuhan yang tumbuh adalah tumbuhan yang dapat beradaptasi dengan daerah
kering (tumbuhan serofit). Tumbuhannya berdaun kecil seperti duri dan mempunyai
akar yang panjang. Daun yang kecil berfungsi untuk mengurangi penguapan Akar
panjang berfungsi untuk mengambil air dari tempat yang dalam dan kemudian
disimpan dalam jaringan spons.
2.
Konsumen
Konsumen
pada ekosistem padang pasir yaitu makhluk hidup yang tidak bisa / mampu
meproduksi makanan nya sendiri karena zat organik yang diperlukan berasal dari
produsen atau hewan lain. Herbivora merupaka hewan pemakan tumbuhan pada padang
pasir hewan herbivora yaitu Unta sedangkan hewan Karnivoran yaitu hewan pemakan
danging pada gurun pasir yaitu Srigala Gurun, ular, kadal dan lain – lain
:
·
Unta atau
Onta
Unta atau Onta adalah dua spesies hewan berkuku genap
dari genus Camelus (satu berpunuk tunggal – Camelus dromedarius, satu lagi berpunuk
ganda – Camelus bactrianus) yang hidup ditemukan di wilayah kering dan gurun di
Asia dan Afrika Utara. Rata-rata umur harapan hidup unta adalah antara 30
sampai 50 tahun. Domestikasi unta oleh manusia telah dimulai sejak kurang lebih
5.000 tahun yang lalu. Pemanfaatan unta antara lain untuk diambil susu (yang
memiliki nilai nutrisi lebih tinggi dari pada susu sapi) serta dagingnya, dan
juga digunakan sebagai hewan pekerja.
·
Ular
Ular berbisa
gurun (Cerastes Vipera) hidup di
bawah pasir. Ular berbisa ini masuk ke dalam pasir dengan menggeliat
bergoyang-goyang menyamping. Ular ini menggerakkan ekornya dari kiri ke kanan
dengan sangat cepat. Gerakan ini lalu meliputi seluruh tubuhnya dalam tiga
pelintir. Akhirnya sekujur tubuh ular terkubur sepenuhnya, kecuali satu atau
kedua matanya saja. Dengan cara ini, ular berbaring sambil menunggu, memburu
mangsanya. Tetapi strategi seperti ini dapat menimbulkan risiko bagi mata ular,
karena mata ini tetap berada di luar, di tempat yang dapat didera oleh badai
pasir secara tiba-tiba. Namun, karena mata ular dirancang khusus, risiko
tersebut terhapus seluruhnya. Mata ular berbisa ini terlindung dari gangguan
pasir karena memiliki “kaca mata” luar yang terbuat dari sisik yang tembus
pandang.
·
Serigala
Gurun
Penghuni gurun
yang lain, yaitu serigala gurun bewarna krem, jenis serigala terkecil, memiliki
telinga yang sangat besar. Serigala ini hidup di gurun berpasir di Afrika dan
Arab. Telinganya yang lebar tidak hanya membantu menentukan tempat mangsanya
berada, tetapi juga berfungsi untuk mencegah panas berlebihan dan membuat hewan
ini tetap sejuk.
·
Kadal
Kadal
bermoncong-sekop, yang tinggal di gurun, bergerak seperti menari di pasir untuk
mendinginkan ekor dan kakinya. Kemudian, dengan bertumpu pada ekornya, kadal
ini bergantian mengangkat satu kaki belakang dan satu kaki depan. Setelah
beberapa detik, kakinya berganti posisi. Kadal ini seolah berenang di bukit
pasir dengan dukungan bentuk tubuh dan hidungnya yang aerodinamis, dan telapak
kakinya yang besar memungkinkan kadal berlari di pasir dengan sangat cepat.
·
Katak Gurun
Katak gurun,
yang hidup di Australia, mirip dengan tangki air. Saat hujan, katak ini mengisi
kantung-kantung di tubuhnya dengan air. Kemudian dia menguburkan dirinya
sendiri di bawah pasir dan mulai menunggu sampai hujan yang berikutnya turun.
Bila merasa haus, hewan gurun lainnya mencari katak ini dan meminum airnya,
dengan cara mengeluarkan katak ini dari pasir.
3.
Pengurai
Mikroorganisme
yang berperan menguraikan tubuh makhluk hidup lainnya yang mati atau sampah
disebut pengurai. Sehingga ekosistem gurun pasir juga ada pengurai karena
pengurai aka menguraikan gas H₂S yang menimbulkan bau busuk , CO₂, air dan mineral - mineral yang meresap kedalam tanah, mineral, air
dan gas karbon dioksida hasil pengurai dapat diserap oleh tumbuhan.
4.
Detritiver
Sisa–sisa
tumbuhan dan hancuran hewan dapat berupa serpihan–serpihan kecil, remukan , dan
fragmen–fragmen kecil lainya, hancuran itu disebut detrifus , hewan – hewan
pemakan detrifus disebut detrivor.
5.
Predator Dan Parasit
Pada ekosistem gurun pasir terdapat juga predator
yaitu pemangsa hewan yang berfungsi sebagai penjaga keseimbangan lingkungan.
Digurun yang merupakan hewan pemangasa yaitu srigala gurun atau makhluk yang
lainnya.
F. Pola Interaksi Ekosistem Gurun
Istilah
gurun mengacu pada lahan kering dengan sangat sedikit atau sama sekali tidak
ada vegetasi dan curah hujan. Pergi dengan definisi ini, sekitar 20 persen dari
total luas permukaan planet memenuhi syarat untuk bioma gurun. Adaptasi ini
pada hewan gurun mencerminkan hubungan simbiosis contoh bioma ini juga.
1. Simbiosis Mutualisme
Ketika kedua organisme yang terlibat dalam interaksi mendapatkan manfaat
dari interaksi itu, disebut sebagai hubungan mutualisme. Ini dibagi lagi
menjadi tiga jenis. Yaitu trofik mutualisme (dimana kedua organisme mendapatkan
manfaat berupa sumber daya), tebar mutualisme (dimana satu organisme mandapat
keuntungan dari segi sumber daya, sementara lainnya mendapatkan dalam bentuk
pelayanan) dan mutualisme defensive (dimana kedua organism mendapatkan manfaat
dalam bentuk pelayanan).
Contoh: buah mistletoe dan burung Phainopepla.
Phainopepla memakan buah mistletoe dan menyebarkan benih tercerna buah
ini di sekitarnya melalui kotorannya. Dengan cara ini tanaman mistletoe
menyediakan makanan untuk Phainopepla, sementara Phainopepla membantu tanaman mistletoe
tumbuh disekitarnya. Contoh mutualisme lainnya digurun termasuk lebah
penyerbukan kaktus dan tergantung pada itu untuk makanan dan coyote makan buah
dan menyebar benih melalui kotorannya.
2.
Simbiosis Komensialisme
Bila hanya salah satu dari dua organisme yang terlibat manfaat dari
interaksi, sedangkan organisme lainnya tetap tidak terpengaruh itu disebut
commrnsalism. Dalam contoh hubungan tersebut simbiosis organisme host tidak dirugikan
juga tidak mendapat manfaat dan interaksi. Seperti dalam kasus mutulisme,
bahkan commensalism dikelompokan menjadi tiga jenis, yaitu phoresy (dimana satu
organisme kegunaan lain untuk transpotasi), inquilinism (dimana satu organisme
menggunakan lain untuk perumahan) dan metabiosis (dimana satu organism
menciptakan lingkungan yang sesuai untuk lainnya).
Contoh:kaktus wren dan cholla kaktus
Dalam hal ini, wren jenis kaktus membangun sarangnya di cholla kaktus.
Sementara ini bermanfaat bagi burung karena membantu menjaga predator, spesies
kaktus tetap tidak terpengaruh. Contoh commensalism lainnya di gurun adalah
adanya kadal berujung atau ghoper ular menempati lubang yang dibuat oleh tikus
gurun dan semak creosote tumbuh dibawah naungan daun holly semak.
3. Simbiosis Parasitisme
Ketika salah satu dari dua organisme yang terlibat dalam manfaat
interaksi pada biaya lainnya, yaitu satu manfaat organisme sementara yang lain
dirugikan, ini disebut sebagai parasit. Dalam hal ini organisme yang
menguntungkan dari interaksi dikenal sebagai ‘parasit’, sedangkan satu yang
harus menanggung beban interaksi ini dikenal sebagai ‘tuan rumah’.
Contoh: belalang sembah dan tawon.
Dalam interaksi ini antara belalang sembah dan tawon di Mojave gurun
Amerika Serikat, tawon bertelur dan telurnya diletakan oleh belalang sembah.
Ketika telur tawon menetas, larvanya mulai memakan belalang sembah dan membuat
jalan keluar. Contoh parasitisme lainnya di padang pasir termasuk spesies
mistletoe yang hidup pada tanaman inangnya seperti gurun kayu ulin dan kutu yang hidup pada tubuh coyote (dan
hewan gurun lainnya).
Meskipun
bioma gurun tidak menonjol dalam hal keanekaragaman hayati, masih memiliki
cukup atribut menarik beberapa yang tidak bisa diabaikan. Pada akhir hari, ini
fakta-fakta lain seperti tentang bioma ini membuat salah satu bioma yang paling
menarik dari planet ini.
G. Manfaat Ekosistem Gurun
1.
Berperan
dalam sistem cuaca dan iklim global (Jika tidak ada gurun Sahara di Afrika,
maka Eropa tidak akan mengalami musim panas. Jika tidak ada gurun Gobi di Cina,
tidak akan ada kawasan subur di Korea dan Amerika Utara).
2.
Debu
pasir gurun sahara yang jatuh di kawasan hutan Amazon, menjadi medium subur
bagi tanaman efifit seperti misalnya Bromelia. Karena debu pasir gurun ini kaya
akan mineral, bahan makanan, bibit tanaman dan juga sisa bangkai binatang
3.
Terdapat
flora dan fauna yang khas dari daerah gurun yang mampu hidup dalam tanah yang gersang yakni seperti flora
(kaktus) sedangkan fauna (unta, kadal, ular dll)
4.
Sebagai
tempat wisata
5.
Keringnya
wilayah gurun di jadikan tempat yang
ideal untuk pengawetan benda-benda peninggalan sejarah serta fosil.
H. Penyebab Kerusakan yang Terjadi di Gurun
Penyebab dari
kerusakan Ekosistem gurun adalah faktor Alamiah dan Buatan (ulah manusia).
1.
Alamiah
Erosi, Dampak dari erosi adalah menipisnya lapisan
permukaan tanah bagian atas, yang akan
menyebabkan menurunnnya kemampuan lahan (degradasi lahan). Selain itu butiran
tanah yang terangkut oleh aliran permukaan pada akhirnya akan mengendap di
sungai (sedimentasi) yang selanjutnya akibat tingginya sedimentasi akan
mengakibatkan pendangkalan sungai sehingga akan memengaruhi kelancaran jalur
pelayaran.
Erosi dalam jumlah tertentu sebenarnya merupakan kejadian
yang alami, dan baik untuk ekosistem. Misalnya, kerikil secara berkala
turun ke elevasi yang lebih rendah melalui angkutan air. erosi yang berlebih,
tentunya dapat menyebabkan masalah, semisal dalam hal sedimentasi, kerusakan
ekosistem dan kehilangan air secara serentak.
Factor-faktor
yang mempengaruhi erosi:
a. Iklim
Factor iklim yang besar pengaruhnya terhadap erosi tanah
adalah hujan. Tenaga yang dimiliki oleh butir-butir hujan mengikis permukaan
tanah, kemudian dihanyutkan melalui aliran permukaan. Tingkat erosi tanah yang
dihasilkan bergantung pada jumlah dan intensitas curah hujan.
b. Tanah
Factor tanah yang mempengaruhi erosi adalah sebagai berikut:
1) Tekstur
tanah, yaitu perbandingan antara jenis liat, lempung, dan pasir (geluh)
2) Struktur
tanah, yaitu susunan butir-butir tanah yang terdiri dari liat, lempung dan
pasir
3) Infiltrasi,
yaitu proses masuknya air kedalam tanah melalui permukaan tanah secara vertical
4) Kandungan
bahan organic, yaitu banyaknya bahan organic dan humus sehingga menentukan
struktur tanah dan daya tahan air
c.
Topografi
Topografi adalah bentuk kemiringan
dan panang lereng yang dapat menentukan laju aliran air di permukn. Pada lahan
datar percikan air melemparkan partikel tanah ke segala arah, sedangkan pada
lahan miring partikel tanah banyak terlempar kea rah bawah sesuai kemiringan
lereng.
d.
Vegetasi
Vegetasi penutup lahan antara lain
berfungsi menahan jatuhnya air hujan langsung ke tanah dan menahan kecepatan
aliran permukaan
e.
Campur tangan manusia
Kegiatan manusia yang kurang
bijaksana dalam mengelola hutan dan mengelola lahan berpengruh terhadap
kerusakan lingkungan, terutama terjadinya erosi
Berdasarkan tenaga pengikis, erosi
dibedakan menjadi empat, antara lain:
a. Ablasi,
yaitu pengikisan oleh air yang umumnya terjadi pada tempat yang curah hujannya
tinggi
b. Deflasi
atau korasi
Proses pengikisan batuan atau tanah yang dilakukan oleh
angin disebut deflasi atau korasi. Erosi oleh tenaga angin banyak terjadi di
daerah gurun atau kerng. Bentuk0bentuk lahan yang dapat diamti akibat oleh
erosi angin antara lain batu jamur. Contohnya adalah Mushroom Rock
c. Eksarasi
atau glasiasi, yaitu erosi yang disebabkan terjadinya pengikisan masa es yang
bergerak menuruni lereng dan biasanya terjadi pada pegunungan tinggi tertutup
salju
d. Abrasi,
terjadi pada tanah dipinggiran lautan
Namun selain erosi, faktor yang menyababkan rusaknya
ekosistem Gurun adalah Gempa Bumi. Terjadinya gempa bumi, dapat mengakibatkan
kerusakan yang luar biasa. Karena dengan terjadinya gempa bumi Flora dan Fauna
yang awalnya berada dalam ekosistem gurun pasir, kini tidak ada. Maka tidak
seimbanglah ekosistem gurun tersebut.
2.
Faktor Manusia
Di gurun Turkmenistan adalah sebuah lubang selebar kurang lebih 100 meter
dan di dalamnya terus-menerus membara selama 38 tahun. Pada 1971, sebuah rig
pengeboran minyak Uni Soviet melakukan pengeboran. Ternyata di bawahnya ada
cadangan gas alam. Hal ini menyebabkan tanah runtuh beserta rig pengeboran yang
dibangun di atasnya. Asap beracun kemudian mulai menyembur dari dalam lubang.
Daripada berpotensi menimbulkan bencana yang lebih mematikan, pemerintah Soviet
lalu membakar lubangnya.
I. Penanggulangan
kerusakan ekosistem gurun
Kerusakan tanah dapat
dikurangi dengan upaya konservasi tanah. Konservasi tanah adalah pemeliharaan
dan perlindungan terhadap tanah secara teratur guna mengurangi dan mencegah
kerusakan tanah dengan cara pelestarian. Metode konservasi tanah dilakukan
dengan 3 metode, yaitu metode agrnonis, mekanis, dan kimia.
1.
Metode vegetative
Adalah penggunaan tanaman
atau tumbuhan dan sisa-sisanya untuk mengurangi jumlah laju erosi dan daya
rusak hujan yang jatuh. Contoh bentuk konservasi menggunakan metode vegetative:
a.
Reboisasi, adalah menenami
kembali hutan yang gundul
b.
Countour strip cropping,
adalah bercocok tanam dengan beberapa jenis tanaman semusim dalam strip –strip
yang berselah-seling menurut garis kontur
c.
Croups rotation, adalah
usaha penanaman jenis tanaman secara bergantian dalam suatu lahan
2.
Metode mekanik
Adalah semua perlakuan fisik
mekanik yang diberikan terhadap tanah dan pembuatan bangunan untuk mengurangi
aliran pemukaan dan erosi, serta meningkatkan kemampuan penggunaan tanah.
Berikut bentuk-bentuk metode
mekanik:
a.
Countour plowing, adalah
membajak searah garis kontu, sehingga terjadilah alur-alur horizontal
b.
Guludan adalah tumpukan
tanah yang dibuat memanjang searah garis kontur atau memotong lereng untuk
menahan erosi
c.
Terassering, adalah menanam
tanaman dengan sistem berteras-teras didaerah lereng
d.
Perbaikan drainase dan
irigasi
3.
Metode kimia
Adalah dengan menggunakan preparat kimia sintesis atau alami. Preparat
ini disebut soil conditioner atau pemantap struktur tanah. Sesuai dengan
namanya soil conditioner ini digunakan untuk membentuk struktur tanah yang
stabil. Senyawa yang terbentuk akan menyebabkan tanah menjadi stabil.
BAB
III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Gurun yaitu suatu daerah dimana curah hujannya
sangat kecil yaitu kurang dari 250mm/tahun,sifat udaranya kering dan hampir
tidak ada tumbuh- tumbuhan yang hidup.Gurun disebut juga daratan kering. karena
klasifikasi gurun berdasarkan tingkat kekeringan di suatu wilayah. Ciri atau
karakteristik dari ekosistem gurun dapat dilihat dari posisi geografisnya,
iklim, curah hujan dan cuacanya.
Di daerah
gurun banyak pula hewan ataupun tumbuhan yang bisa bertahan hidup di daerah
tersebut, diantaranya Unta atau Onta, Ular, serigala gurun, Kadal, Katak gurun,
kaktus, dan flora lainnya.
Berdasarkan
proses terjadinya, ekosistem gurun merupakan ekosistem alami yaitu ekosistem
yang terjadi secara alami tanpa campur tangan manusia. Sebagian besar gurun
terletak di kedua sisi Khatulistiwa, di daerah yang dikenal sebagai daerah
tropis. Gurun dapat
dibedakan menjadi beberapa jenis, yaitu yang pertama berdasarkan curah hujan
dan tingkat kekeringannya dan yang kedua berdasarkan lintang dan lokasi
keberadaannya
B.
Saran
Bagi para pembaca
terutama mahasiswa dan kalangan pelajar lainnya hendaknya banyak mengetahui
tentang ekosistem gurun karena gurun merupakan bagian bumi yang tidak dapat di
pisahkan. Untuk itu kita sebagai mahasiswa hendaknya mengetahui akan hal ini.
Akhirnya,
pemakalah mengucapkan terimah kasih kepada semua pihak yang telah ikut membantu
didalam menyelesaikan makalah kami. Tentu masih banyak kekurangan dalam
penyampaian materi. Untuk itu, kritik
dan saran dari dosen pengampu, rekan mahasiswa
dan pembaca sangat kami harapkan. Agar makalah ini menjadi layak untuk di baca
sebagai informasi.
DAFTAR PUSTAKA
Irwan
D. 1992. Prinsip – Prinsip Ekologi, Ekosistem, Lingkungan dan Pelestariannya.
Bumi aksara. Jakarta.
Soemarwoto
ooto. 2004. Ekologi, lingkiungan hidup dan
pembangunan. Katalog dalam terbitan: Jakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar